Laporan KKN-PPM Multidisiplin 2020 Kelompok 33.1 Desa Semangat Dalam
LAPORAN PELAKSANAAN
KEGIATAN
KULIAH KERJA NYATA
(KKN) KEMBALI KE DESA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
Desa :
Semangat Dalam
Kecamatan : Alalak
Kabupaten : Barito Kuala
Provinsi : Kalimantan Selatan
Disusun oleh:
Ariandy Hermawan 1711017310011
Aulia Rahmah 1711015120002
Bella Rahmadaniaty 1711015320004
Rahmat Shafwan 1710713210018
Samsudin 1710517210017
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN
KEPADA MASYARAKAT
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2020
PRAKATA
Segala puji
dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah swt. Atas rahmat, nikmat dan
hidayah-Nya lah kita masih bisa menghirup udara segar sehingga sehat wal’afiat
seperti saat ini. Dan juga salawat beriring salam kita persembahkan kepada
junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan
kepada zaman yang terang bederang seperti saat ini. Dalam penyampaian laporan
ini khususnya untuk kelompok KKN di Desa Semangat Dalam yang mengambil mata
kuliah Kuliah Kerja Nyata (KKN), merupakan mata kuliah yang berpengaruh pada
pengetahuan tentang bagaimana pengabdian dan pendekatan secara langsung dalam
masyarakat, proses interaksi, pemyesuaian diri dan cara mentransformasikan
ilmu-ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah kepada masyarakat. Laporan
Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memenuhi
kurikulum di Universitas Lambung Mangkurat.
Penulis
sangat menyadari dalam pemyampaian laporan KKN ini baik tulisan maupun
kata-kata sangat jauh dari kesempurnaan oleh karena keterbatasan ilmu
pengetahuan dan pengalaman dalam penyusunan laporan, untuk itu penulis sangat
mengharapkan kritikan serta saran dari pembaca yang bersifat membangun demi
kesempurnaan penulisan laporan ini. Penulis mengucapkan terima kasih
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. H. Sutarto Hadi, M.Si., M.Sc selaku
Rektor Universitas Lambung Mangkurat yang telah memberi kesempatan kepada kami
untuk melaksanakan KKN ini.
2. Bapak Prof. Dr. Ir. H. Danang Biyatmoko, M.Si selaku
Ketua LPPM dan Penanggung Jawab KKN-PPM “Kembali ke Desa” Universitas Lambung
Mangkurat
3. Bapak Dr. Gunawan, M.Si selaku ketua Panitia
Pelaksana KKN-PPM “Kembali ke Desa” Universitas Lambung Mangkurat periode 2020.
4. Bapak Pardi Affandi S.Si.,M.Sc selaku dosen
pembimbing lapangan yang telah membimbing kami dengan baik serta telah banyak
memberikan masukan, kritik dan saran kepada kami.
5.
Bapak H. Ahmad Muliadiansyah Jaya, SE selaku Kepala
Desa Semangat Dalam yang telah memberikan izin dan memfasilitasi kegiatan dalam
program kerja KKN kami.
6. Ibu Dewi Novitasari selaku Sekretaris Desa Semangat
Dalam yang telah banyak membantu kelancaran Kegiatan kami.
7. Seluruh warga Desa Semangat Dalam, Kecamatan Alalak
yang telah berpartisipasi dalam kegiatan kami.
8. Dan kepada semua teman-teman KKN yang telah ikut
serta dalam menjalankan seluruh kegiatan serta penulisan laporan ini.
Semoga
Allah senantiasa melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta petunjuk bagi kita
semua. Penyusun sangat menyadari bahwa laporan ini masih sangat jauh dari
kesempurnaan, oleh sebab itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan pelajaran di masa yang akan datang. Semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan khususnya untuk penulis.
Barito Kuala, 1 September
2020
Kelompok
33.1
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. i
PRAKARTA.............................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iv
BAB I. PENDAHULUAN........................................................................ 1
1.1
Latar Belakang........................................................................ 1
1.2 Tujuan...................................................................................... 2
1.3
Manfaat .................................................................................. 2
BAB II. KEADAAN UMUM DESA....................................................... 3
2.1 Gambaran Umum Desa............................................................ 3
2.2 Kondisi Sosial dan Ekonomi Wilayah..................................... 4
2.3 Sarana dan Prasarana Wilayah................................................. 4
BAB III. MASALAH DAN POTENSI.................................................... 6
3.1 Masalah ................................................................................... 6
3.2 Potensi...................................................................................... 7
BAB IV. PERENCANAAN PROGRAM............................................... 8
BAB V. PELAKSANAAN PROGRAM................................................. 10
5.1 Edukasi
dan Penyuluhan Pembuatan Jamu Immune Booster 10
5.2 Penyuluhan
Pestisida Nabati Daun Pepaya……………........ 14
5.3 Pembagian
Beberapa Tanaman Apotik Hidup………............ 18
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN................................................ 22
6.1 Kesimpulan.............................................................................. 22
6.2 Saran........................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan
merupakan salah satu hal yang sangat penting perannya dalam kehidupan, yang
harus di dipelajari sehingga membentuk kepribadian yang baik dan bertanggung
jawab, pendidikan merupakan suatu proses pendewasaan dan pemandirian manusia
secara sistematis, agar siap
menjalani kehidupan dengan baik, dan berguna untuk orang lain. Sehingga mampu
menerapkan ilmu-ilmu yang mampu membangun nilai-nilai patriotisme,
nasionalisme, pengabdian, dan pemberdayaan pada manusia. Salah satu proses
pendewasaan dapat dilakukan melalui berbagai macam media pembelajaran, salah
satu caranya yaitu dengan meninjau langsung berbagai permasalahan di
masyarakat. Sebagai contoh dilaksanakannya program Kuliah Kerja Nyata (KKN).
KKN diharapkan
mampu meninjau berbagai aspek permasalahan yang timbul di masyarakat, selain
itu juga ditunjang dengan potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang
terdapat di Desa Semangat Dalam, dengan harapan dapat menyelaraskan program
yang telah dibuat sesuai dengan maksud dan tujuan yang diinginkan oleh
mahasiswa KKN dan masyarakat sekitar. Melalui KKN diharapkan mahasiswa dapat
memperoleh pengalaman pembelajaran dan proses pendewasaan dalam kegiatan
pembinaan masyarakat sebagai wahana penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi,
berdasarkan bidang keahlian yang telah dimiliki mahasiswa selama mengecap di
bangku kuliah. Kegiatan KKN juga dimaksudkan untuk mengembangkan kepekaan rasa
dan menumbuhkan jiwa sosial mahasiswa.
KKN kali ini dilaksanakan di desa semangat dalam
yang merupakan desa yang terdekat dengan tempat tinggal peserta KKN Kelompok
33.1 karena sesuai dengan pedoman KKN tahun ini yang menyatakan tema kembali ke
desa maka sebab itulah kami memilih desa semangat dalam, alasan lain kami
memilih desa ini letaknya strategis, memiliki wilayah administratif , mata
pencarian di desa ini lumayan beragam dan hubungan antar warga baik terjalin.
Desa ini memiliki UKM Pembuatan Kain Sasirangan dan kelompok Warga Hidroponik.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pelaksanaan KKN
ini adalah:
1. Meningkatkan
empati dan kepedulian mahasiswa terhadap masyarakat Desa Semangat Dalam.
2. Meningkatkan
keterampilan masyarakat Desa Semangat Dalam.
3. Menanamkan
jiwa pengabdian.
4. Meningkatkan
jiwa sosialisasi dan beradaptasi dilingkungan masyarakat.
5. Menambah
wawasan dan pengetahuan masyarakat Desa Semangat Dalam tentang membuat jamu dan
edukasi pestisida pada khususnya yang berguna saat menjaga imunitas diri dari
covid-19.
6. Mahasiswa memperoleh pengalaman belajar melalui keterlibatan
dalam masyarakat yang secara langsung dan tidak langsung menemukan, merumuskan,
memecahkan, dan menanggulangi permasalahan di desa semangat dalam dalam bahaya
covid-19
1.3.A Manfaat
Pelaksaan Kegiatan KKN 33.1
Manfaat
dari pelaksanaan KKN ini adalah :
a. Bagi Mahasiswa
1. Mengajarkan
kepada mahasiswa tentang cara berpikir dan bekerja secara interdisipliner,
berinteraksi dengan masyarakat, dan memberikan solusi terhadap permasalahan
yang dihadapi masyarakat baik secara langsung maupun secara tidak langsung
2.
Mahasiswa
mampu mengaplikasikan ilmu-ilmu yang telah dipelajari dan mengembangkan
ilmu-ilmu tersebut di kalangan masyarakat untuk pemberdayaan masyarakat.
3.
Memberikan
gambaran terhadap mahasiswa tentang kondisi nyata yang ada di masyarakat serta
memberikan solusi permasalahan yang ada pada masyarakat.
b. Bagi Masyarakat
1.
Meningkatkan
sumber daya masyarakat (SDM).
2.
Membentuk pola pikir masyarakat agar
lebih kreatif dan inovatif dalam meningkatkan informasi dalam bidang
pertanian dan obat tradisional (jamu)
BAB II
KEADAAN UMUM DESA
2.1 Gambaran Umum
Desa Semangat Dalam merupakan salah satu desa di kecamatan
Alalak berada di bagian selatan dari ibukota kabupaten Barito Kuala. Pada awalnya
terbentuknya Desa Semangat Dalam pada tahun 1982, akibat pemekaran dari wilayah
Desa Semangat Bakti. Terjadi pemekaran menjadi 4 wilayah, yaitu Desa Semangat
Bakti, Desa Semangat Dalam, Desa Semangat Karya Dan Desa Handil Bakti dengan
Peraturan Desa Nomor 01 Tahun 1982. Desa ini terletak pada -3,263517 Lintang
Selatan dan 86 Bujur Timur dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
1)
Sebelah Utara,
berbatasan dengan Kecamatan Mandastana,
2)
Sebelah Timur,
berbatasan dengan Desa Semangat Bakti,
3)
Sebelah Selatan,
berbatasan dengan Kota Banjarmasin,
4)
Sebelah Barat,
berbatasan dengan Kelurahan Handil Bakti
Luas wilayah Desa Semangat Dalam adalah 7,5 km2 yang
terdiri dari 53 RT, dan – RW. Desa Semangat Dalam berada pada ketinggian 0,2-3 meter
dpl yang kemampuan dan kesuburan tanahnya dipengaruhi oleh pasang surut air dan
sebagian tergenang dan didominasi oleh rawa. Secara keseluruhan wilayah Desa
Semangat Dalam merupakan daerah dataran rendah yang relatif datar. Luas lahan
yang ada terbagi dalam beberapa peruntukan, dapat dikelompokan seperti untuk
fasilitas umum, pemukiman, pertanian, kegiatan ekonomi dan lain-lain, yang
terdiri dari:
Tabel 1. Luas dan Pemanfaatan Tanah Desa Semangat Dalam
No |
Tata Guna Tanah |
Luas (Ha) |
1 |
Tanah Pemukiman |
184,163 |
2 |
Tanah Sawah |
128 |
3 |
Pekarangan |
- |
4 |
Perkebunan |
- |
5 |
Hutan |
- |
6 |
Jalan, Sungai, Kuburan dll |
593,753 |
Sumber: Profil Desa Semangat Dalam
2.2 Kondisi Sosial dan
Ekonomi Wilayah
Desa semangat dalam memiliki suku asli yaitu suku banjar
dan beberapa suku pendatang yaitu suku jawa, dan lainnya .walaupun berbeda suku
namun toleransi antar warga sangat bagus
Hal ini terlihat dari interaksi antara warga yang saling tolong menolong dalam
setiap kegiatan yang diselenggarakan di desa tersebut. Kegiatan-kegiatan yang masih sering dilakukan di
desa ini yaitu musyawarah adat, perkawinan, kematian, kelahiran, upacara adat
dalam pembangunan rumah, dsb. Masyarakat Desa Semangat dalam berjumlah 14.753
jiwa, dengan jumlah RT yang tersebar sebanyak 53 buah.
Mata
pencaharian masyarakat Desa semangat dalam ini antara lain petani, buruh,
peternak, pedagang, wiraswasta, karyawan swasta, PNS, POLRI, TNI, dosen dan
lain-lain. mayoritas mata pencarian warga desa semangat dalam yaitu karyawan
swasta sebanyak 2.417 orang, desa ini juga menghasilkan produksi padi yaitu 10
ton/th.
Desa ini mempunyai ciri khas yaitu mempunyai banyak UKM
baik itu kerjasama dengan instansi terkait maupun secara mandiri yaitu UKM Sasirangan
dan UKM Hidroponik yang merupakan ukm kebanggaan desa Semangat
2.3 Sarana dan Prasarana Wilayah
Sarana sosial ekonomi yang memiliki fungsi sebagai tempat aktivitas sosial
ekonomi masyarakat dalam wilayah perumahan dan permukiman yang terdapat di Desa
Semangat Dalam antara lain berupa sarana dan prasarana pendidikan, sarana dan
prasarana kesehatan, prasarana peribadatan. Di Desa Semangat Dalam terdapat sarana pendidikan berupa 5 buah sekolah dasar
(SD), 17 buah TK, 14 buah lembaga pendidikan agama, dan 1 buah Sekolah Tingkat
Pertama (SMP), sarana layanan kesehatan berupa 10 unit posyandu, 1 unit
puskesmas, 1 unit puskesmas pembantu, 2 unit toko obat dan jamu serta terdapat
3 unit apotek, sarana ibadah berupa 12 buah mushola dan 5 buah masjid.
Prasarana Jalan yang ada di Desa Semangat Dalam adalah
sebagai berikut yaitu jalan beraspal sepanjang 30 km, jalan berbatu / tanah
sepanjang 8 km, jembatan kecil sebanyak 50 buah, jembatan sedang/ besar
sebanyak 5 buah. Desa ini juga memiliki 1 unit bendungan serta jaringan
irigasi sepanjang 12,475 km.
BAB III
MASALAH DAN POTENSI
3.1
Masalah
Dari hasil perbincangan dengan sekretaris desa Semangat
Dalam ibu Dewi Novitasari, SH, beliau mengatakan pekerjaan warga di desa
Semangat Dalam ini bervariasi ada yang menjadi pegawai kantoran, petani, dan
pedagang. Terdapat beberapa program kerja yang sudah direncanakan oleh pihak
desa untuk warga salah satunya adalah pembagian tanaman apotik hidup jadi pada
program ini setiap rumah warga atau setiap 10 rumah warga diharapkan memiliki
paling sedikit 1 tanaman apotik hidup, namun program yang rencananya akan
dilaksanakan pada tahun 2020 ini harus ditunda karena pandemic COVID-19,
dikarenakan banyak dana desa yang dialihkan untuk bantuan sosial kepada warga
yang terdampak pandemik COVID-19 ini.
Selain itu masyarakat di desa Semangat Dalam ini memiliki kelompok hidroponik
yang mana mereka sudah pernah dilatih untuk membuat tanaman hidroponik ini
namun mereka belum pernah dilatih untuk membuat pestisida atau cara pencegahan
terhadap hama yang menyerang tanaman tersebut sehingga hasil yang diperoleh
menjadi kurang baik. Desa Semangat Dalam ini juga termasuk ke dalam daerah
dengan angka kasus COVID-19 yang cukup tinggi.
Berdasarkan
dari permasalahan tersebut, kami mendiskusikan apa yang bisa kami bantu. Dari
hasil diskusi kami memutuskan untuk membuat beberapa program kerja yang dapat
kami lakukan sebagai bentuk pemberdayaan masyarakat di desa tersebut.
3.2 Potensi
(Gambar 1. Potensi Desa Semangat Dalam)
Desa semangat dalam memiliki potensi UKM lebih banyak
dibandingkan desa lainnya karena letaknya luas dan wilayah administrasi yang
cukup luas. Profesi wargadi desa ini sangat beragam salah satunya adanya UKM
Pembuatan Kain Sasirangan, kualitas kain hasil produk desa ini salah satunya
dijual dan memiliki tempat jualan yang bekerja sama dengan dinas terkait yaitu
terletak di dekat terminal handil bakti. Selain itu desa ini juga memiliki
kelompok hidroponik yang sudah melakukan kerjasama dengan instansi terkait.
Hasil produksi Hidroponik sudah dapat mendapatkan hasil namun karena serangan
hama banyak tanaman yang rusak.
BAB IV
PERENCANAAN PROGRAM
4.1.A Perencanaan Program KKN 33.1
Tabel 1.
Rencana program KKN Kembali Ke Desa
No. |
Nama Program |
Metode |
Bahan |
Volume |
Sumber Dana |
1 |
Edukasi dan Pelatihan pembuatan Jamu “Immune
Booster”
PJ: Aulia Rahmah (Edukasi) dan Bella
Rahmadaniaty (Pelatihan) |
Tatap Muka Secara Terbatas |
Jahe,
temulawak,kunyit, kencur, sereh, Gula Merah, Garam dan Air |
5 orang 1 hr x 1 jam |
Mahasiswa |
2 |
Penyuluhan
Pestisida Nabati Daun Pepaya
PJ
: Samsudin |
Tatap
Muka dan Penayangan Video |
Daun Pepaya, Minyak Tanah,
Deterjen dan Air |
5 Orang 1 hr x 1 jam |
Mahasiswa |
3 |
Pembagian
Tanaman Apotik Hidup
PJ
: Rahmad Shafwan dan Ariandy Hermawan |
Secara Langsung diberikan
Kepada warga |
Bibit tanaman Laos,
Kunyit, Kencur, dan Jahe |
4
orang, 1
hr x 30 Menit |
Mahasiswa |
Tabel 2.
Prioritas pemilihan permasalahan
No. |
Permasalahan |
Analisis
dan alasan pemilihan |
1 |
Banyak
Tanaman Warga yang terserang Hama Ulat |
Analisis : sampai saat ini
edukasi tentang pestisida terutama pestisida
nabati belum pernah digalakkan
Alasan : Beberapa warga
yang tergabung dalam kelompok
Hidroponik merasakan keresahan mengenai hama tersebut dan sulit dikendalikan |
2 |
Edukasi
Jamu Immune Booster |
Analisis : kondisi pandemi
saat ini banyak warga yang khawatir dengan daya tahan tubuhnya
Alasan : untuk membuat
warga terutama lingkungan rumah masing-masing dapat membuat jamu sederhana
ini untuk membantu meningkatkan daya tahan tubuh di saat pandemik |
3 |
Pemberian
Tanaman Apotik hidup |
Analisis : karena
sebelumnya rata rata warga gemar menanam tanaman didepan rumah namun jarang
menanam tanaman obat.
Alasan : dengan sebelumnya
di edukasi cara pembuatan jamu Immune Booster maka warga akan menerapkan
hasil produk dari tanaman apotek hidup tersebut |
BAB V
PELAKSANAAN PROGRAM
5.1 Edukasi dan Cara Pembuatan Jamu Immune Booster
A. Hasil
Pelaksanaan
1. Tujuan
kegiatan
Kegiatan ini
bertujuan untuk memberikan edukasi kepada masyarakat pentingnya menjaga kesehatan tubuh terutama
system imunitas tubuh salah satunya dapat dengan cara mengkonsumsi
jamu tradisional “Immune Booster” atau peningkat
imunitas tubuh di masa pandemi COVID-19 dan memberikan infomasi terkait cara
pembuatannya dengan praktek secara langsung.
Beberapa tanaman atau rempah-rempah
yang digunakan pada pembuatan jamu adalah:
Ø Jahe
Kerabat empon-empon yang paling
banyak dibudidayakan dan di manfaatkan orang adalah jahe. Kegunaan dan khasiat
jahe yang beragam membuat jahe banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Jahe
merupakan herba yang tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 0,4-1 m. Akar jahe
berbentuk rimpang, berbau harum dan pedas. Adapun khasiat jahe untuk kesehatan
manusia antara lain:
-
Mengobati eksim
-
Mengurangi gangguan rematik
-
Menyembuhkan syaraf muka yang sakit
-
Membuang angin dan menghangatkan tubuh
-
Khasiat lain, jahe dipercaya mampu
menambah nafsu makan, memperkuat lambung, menyembuhkan sesak dada dan
memperbaiki pencernaan.
(Muhlisah, 2005).
Ø Kencur
Aroma
kencur terasa lembut disbanding empon-empon dan temu-temuan lainnya. Rimpang
kencur berwarna coklat gelap dan terkesan mengkilap. Apabila dibelah, tampak
daging rimpang berwarna putih cerah. Rimpang kencur tumbuh bergerombol dan bercabang-cabang.
Terkadang umbinya bisa muncul ke permukaan tanah. Dalam satu tanaman, bisa
didapatkan rimpang dalam jumlah yang cukup banyak. Adapun khasiat dari kencur
untuk kesehatan tubuh manusia adalah:
-
Dapat menyembuhkan batuk pada anak-anak
dan balita
-
Mengatasi muntah-muntah
-
Mengobati tetanus
-
Khasiat lain, jamu beras kencur baik
untuk menambah daya tahan tubuh, menghilangkan masuk angina dan kelelahan.
(Muhlisah, 2005).
Ø Kunyit
Kunyit
banyak digunakan untuk aneka makanan, warna rimpangnya yang oranye menarik
membuat kunyit sering kali dipakai sebagai pewarna alami. Rimpang kunyit
berbentuk agak bulat dan memiliki banyak percabangan pendek. Dalam satu rumpun
dapat ditemui banyak sekali rimpang yang bergerombol. Bila dikupas akan
terlihat daging rimpang berwarna oranye/jingga menyala, rasanya pahit agak
getir, dan bearoma khas kunyit (Muhlisah, 2005). Adapun khasiat kunyit untuk
kesehatan adalah:
-
Dapat menyembuhkan demam, pilek dengan
hidung tersumbat
-
Dapat menyembuhkan rematik
-
Dapat menyembuhkan diare, disentri dan
gatal-gatal pada kulit
-
Dapat menyembuhkan sariawan
(Said, 2007).
Ø Temulawak
Temulawak
sudah lama dimanfaatkan untuk berbagai keperluan. Rimpang temulawak terdiri
dari rimpang induk (empu) dan rimpang anakan (cabang). Rimpang induknya
berbentuk bulat seperti telur dan berwarna kuning tua atau cokelat kemerahan.
Bagian dalamnya berwarna jingga kecokelatan. Dari rimpang induk ini keluar
rimpang kedua yang lebi kecil. Berdasarkan penelitian dan pengalaman temulawak
telah terbukti berkhasiat dalam menyembuhkan berbagai jenis penyakit. Seperti
dapat digunakan untuk pengobatan gangguan fungsi hati (liver), baik pada
hepatitis maupun pada perlemakan hati. Dapat juga digunakan untuk anti-inflamasi
atau anti-radang (Said, 2007).
2. Pelaksanaan
Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan hari Minggu tanggal 30 Agustus
2020, pukul 09:00 - 10:00 WITA di Aula Desa Semangat Dalam. Proses pemberian Edukasi Pembuatan Jamu Immune
Booster dilakukan dengan mempraktekkan secara langsung cara pembuatan jamu
dihadapan peserta kegiatan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disertai diskusi dengan peserta
kegiatan mengenai cara
pembuatan jamu atau
informasi mengenai khasiat dari bahan-bahan yang digunakan.
Pada
program kerja ini terbagi menjadi 2 bagian yaitu edukasi dan pelatihan
pembuatan jamu. Pada sesi edukasi dijelaskan pentingnya menjaga kesehatan
disaat pandemic COVID-19, salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan
mengkonsumsi jamu untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Pada sesi ini juga
dijelaskan manfaat dari berbagai tanaman atau rempah-rempah yang dipakai untuk
pembuatan jamu. Dan pada sesi pelatihan dijelaskan cara pembuatan jamu yang
cukup sederhana untuk dapat dibuat dirumah dengan cara praktek secara langsung.
Pada sesi ini juga dijelaskan waktu yang tepat untuk meminum jamu serta tanaman
atau rempah-rempah apa saja yang dapat digunakan untuk bahan dasar jamu, di
sesi ini juga di lakukan tanya jawab seputar jamu yang dibuat.
B.
Tingkat Keberhasilan
Tingkat
keberhasilan kegiatan ini dapat dikatakan cukup tinggi dan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari dapat
terlaksanannya dan terselesaikannya kegiatan edukasi dan cara pembuatan jamu “immune booster” ini dengan lancar. Pada
kegiatan ini juga dibagikan jamu “immune
booster” yang sudah dibuat dan dikemas H-1 sebelum pelaksanaan kegiatan
kepada warga yang hadir, beberapa warga juga mengomentari jika jamu yang dibuat
cukup enak dan menyegarkan tubuh.
C.
Faktor Pendukung
Faktor pendukung terlaksananya kegiatan
ini antara lain :
·
Pihak
Ibu-Ibu PKK desa Semangat Dalam
·
Pihak
aparatur desa yang mendukung kegiatan ini.
D. Faktor
Penghambat
Faktor penghambat terlaksananya kegiatan ini antara lain :
·
Kurangnya
koneksi dengan beberapa peserta kegiatan sehingga ada yang datang tidak sesuai
dengan jadwal kegiatan yang dilaksanakan
·
Kegiatan
dilaksanakan pada hari minggu, dimana banyak warga yang telah memiliki
rencananya kegiatannya sendiri dihari libur sehingga berhalangan hadir pada
kegiatan ini.
·
Masih terdapat beberapa warga yang
kurang mematuhi protokol kesehatan yaitu kurang menjaga jarak (social distancing).
E.
Dokumentasi
(Gambar 2. Praktik langsung
pembuatan jamu “immune booster”)
(Gambar 3. Pemberian jamu “immune booster” kepada warga yang hadir)
5.2 Penyuluhan Pestisida Nabati Daun Pepaya
A. Hasil
Pelaksanaan
·
Tujuan kegiatan
Kegiatan
ini bertujuan untuk memberikan
informasi kepada masyarakat akan bahayanya penggunaan pestisida kimia sintetis,
serta membantu kesulitan warga dalam menangani jenis hama yang sering membuat
tanaman warga rusak seperti hama ulat penggorok daun.
Menurut
Kardinan (2002), pestisida nabati mudah terurai di alam karena terbuat dari
bahan alami. Pada saat diaplikasikan pestisida nabati akan dapat mengendalikan
hama dan penyakit secara spesifik dan kemudian dengan cepat akan terurai oleh
lingkungan sehingga tidak ada residu pada tanaman dan tanaman aman untuk
dikonsumsi. Cara kerja pestisida nabati sangat spesifik yaitu : merusak
perkembangan telur, larva dan pupa, menghambat pergantian kulit serangga,
menyebabkan serangga menolak makan, menghambat reproduksi serangga betina,
mengurangi nafsu makan pada serangga, mengusir serangga dan menghambat
perkembangan patogen.
Tumbuhan
pada dasarnya mengandung banyak senyawa kimia yang merupakan hasil dari
metabolit sekunder yang dimanfaatkan oleh tumbuhan sebagai alat pertahanan dari
serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Metabolit sekunder yang dihasilkan
dan digunakan oleh tumbuhan sebagai senyawa pertahanan tersebut terdiri atas
senyawa golongan terpenoid, alkaloid dan fenol. Senyawa-senyawa tersebut
berpotensi digunakan sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan OPT, sehingga
akan dapat membantu masyarakat petani untuk mengendalikan hama dan penyakit
pada tanaman secara ramah lingkungan dengan memanfaatkan sumber daya yang ada
disekitarnya (Kardinan, 2002).
Pepaya merupakan tanaman yang
memiliki potensi sebagai pestisida nabati untuk mengendalikan serangga hama.
Papain yang terkandung alam daun pepaya bersifat meracun bagi ulat dan hama
penghisap (Julaily, et al. 2013) .
Papain merupakan enzim proteolitik, yaitu enzim yang dapat mengurai dan memecah
protein dan berpotensi sebagai pestisida.
2.
Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan hari Minggu tanggal 30 Agustus 2020, pukul 10:00 - 10:50 WITA di Aula Desa Semangat Dalam. Proses pemberian Edukasi Pestisida Nabati
dilakukan dengan menayangkan video cara pembuatan pestisida tersebut dan
melakukan diskusi langsung dengan warga mengenai pestisida tersebut.
Hal
yang dipersiapkan sebelum melakukan sosialiasasi maka dibuatlah terlebih dahulu
pestisida nabati daun pepaya dengan takaran bahan 40 lembar daun pepaya berumur
sedang, deterjen bubuk 1,5 sendok makan, minyak tanah 2 sendok makan, dan air
disesuaikan dalam hal ini kami menambahkan 2 liter air.
Selanjutnya
untuk daun pepaya dicuci bersih kemudian ditumbuk hingga halus, kemudian
masuukan kedalam wadah tertutup. Masukkan deterjen bubuk, minyak tanah dan air
kedalam wadah tertutup tadi lalau aduk-aduk hingga tercampur rata lalau tutup
raat selama 1 malam. Selama proses pembuatan dilakukan pembuatan video cara
membuat pestisida tersebut dan membuat bahan pendukung sosialisasi yaitu brosur
yang berisi informasi tatacara pembuatan pestisida ini.
Pestisida
yang sudah dibuat sebelumnya dibawa saat sosialisasi agar tim UKM kelompok
Hidroponik bisa melihat produk jadinya dari pestisida yang dibuat. Dan peserta
yang mengikuti banyak melakukan disuksi mengenai pestisida ini.
B. Tingkat
Keberhasilan
Tingkat keberhasilan kegiatan ini dapat dikatakan cukup
tinggi dan cukup baik. Hal ini dapat dilihat dari dapat terlaksananya dan
terselesaikannya kegiatan edukasi dan penanyangan video pestisida nabati ini
dengan lancar. Pada akhir kegiatan ini juga dibagikan pestisida nabati yang
telah dibuat sehari sebelumnya kepada perwakilan kelompok hidroponik. Beberapa
warga tertarik untuk menggunakan pestisida nabati ini.
C. Faktor
Pendukung
Faktor pendukung terlaksananya kegiatan ini antara lain :
·
Pihak
Kelompok UKM Penggerak Kelompok Hidroponik.
·
Pihak
Aparatur Desa yang mendukung kegiatan ini.
D. Faktor
Penghambat
Faktor penghambat
terlaksananya kegiatan ini antara lain :
·
Kurangnya koneksi dengan beberapa warga
sehingga ada yang datang tidak sesuai dengan agenda kegaiatan yang di
laksanakan
·
Ada beberapa warga yang datang tidak
mematuhi anjuran protokol kesehatan dengan Pengaturan jarak 1 meter.
E.
Dokumentasi
(Gambar 4. Penayangan
video cara pembuatan pestisida nabati dan
pada beberapa slide warga antusias bertanya)
5.3 Pembagian Beberapa Apotek Hidup
A. Hasil
Pelaksanaan
1. Tujuan
kegiatan
Kegiatan ini bertujuan
memberi tau pentingnya manfaat tanaman obat untuk masyarakat terutama manfaat
untuk kesehatan tubuh. Beberapa tanaman obat yang penulis bagikan diantaranya:
Ø Jahe
Jahe kaya akan kandungan gingerol yang
merupakan zat dengan antiradang dan antioksidan yang tinggi. Jahe juga
dipercaya dapat meredakan mual, membantu mengurangi nyeri otot, meredakan
gejala osteoarthritis, menurunkan kadar gula dalam darah, dan menurunkan risiko
penyakit jantung pada pasien diabetes. Jahe merupakan salah satu rempah-rempah
yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Selain sebagai penghasil flavor dalam
berbagai produk pangan, jahe juga dikenal mempunyai khasiat menyembuhkan
berbagai macam penyakit seperti masuk angin, batuk dan diare. Beberapa komponen
bioaktif dalam ekastrak jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-shogaol,
diarilheptanoid dan curcumin mempunyai aktivitas antioksidan yang melebihi
tokoferol.
Ø Kunyit
Kunyit
mengandung curcumin, yaitu antioksidan kuat yang bisa menetralisir radikal
bebas sehingga dapat mencegah terjadinya kanker. Nutrisi yang terkandung dalam
100 g kunyit ialah protein 8 g, gula 3 g, mineral 3,5 g, karbohidrat 69,9%,
serat 21 g, air 13,1% dan vitamin. Selain itu senyawa kimia yang terkandung
didalam kunyit adalah senyawa fenolik alami seperti curcuminoids,
sesquiterpenoid, serta terdapat pula kandungan minyak atsiri. Pada curcuminoids
terdapat 3 komponen, yaitu kurkumin (94%), demethoxycurcumin (6%), dan
bisdemethoxycurcumin (0,3%). Sedangkan untuk senyawa sesquiterpenoid terdiri
dari arturmerone, curlone, bisacumol, zingiberene, curcumene, germacrone,
curcuminol, bsabolene. Curcuminoids memberikan efek warna kuning pada rimpang
kunyit, sedangkan turmerone, artumerone dan zingiberene yang terdapat didalam
senyawa sesquiterpenoid memberikan aroma yang khas pada kunyit (Kumar, Singh,
Kaushik, et al., 2017).
Ø Kencur
Kandungan
senyawa yang terdapat didalam rimpang kencur salah satunya adalah Etil
parametoksisinamat (EPMS) senyawa ini merupakan senyawa yang paling besar atau
yang paling banyak jumlahnya yang ada didalam rimpang kencur, Senyawa Etil
parametoksinamat sering dipakai sebagai bahan penelitian karena memiliki
manfaat sebagai salah satu bahan dasar sediaan kosmetik yaitu tabir surya
(pelindung kulit dari sengatan sinar matahari) selain itu juga terdapat
beberapa penelitian yang menyatakan bahwa kencur memiliki aktivitas sebagai
obat asma, anti jamur dan antibakteri. (Hudha, et al 2017).
Ø Lengkuas
Lengkuas merupakan salah satu sumber
antioksidan yang kaya. Antioksidan dapat membantu melawan penyakit. Keberadaan
rimpang lengkuas mudah diperoleh di Indonesia dan manjur sebagai obat gosok
untuk penyakit jamur kulit (panu) sebelum obat-obatan modern berkembang seperti
sekarang. Rimpang lengkuas juga digunakan sebagai salah satu bumbu masak selama
bertahun-tahun dan tidak pernah menimbulkan masalah. Manfaat rimpang lengkuas
telah dipelajari oleh para ilmuwan sejak dulu. Rimpang lengkuas memiliki
berbagai khasiat di antaranya sebagai anti jamur dan antibakteri (Yuharmen et
al., 2002).
Banyak obat-obatan tradisional yang dapat
digunakan untuk mengobati berbagai penyakit. Obat tradisional umumnya lebih
aman karena bersifat alami dan memiliki efek samping yang lebih sedikit
dibandingkan obat-obat buatan pabrik. Itulah sebabnya sebagian orang lebih
senang mengkonsumsi obat-obat tradisional.
2. Pelaksanaan Kegiatan
Kegiatan ini dilaksanakan hari Minggu tanggal 30 Agustus
2020, pukul 11:00 - Selesai di Aula Desa Semangat Dalam tepat sesudah sesi
pelatihan pembuatan jamu dan pemberian edukasi tentang pestisida nabati
selesai. Proses pemberian tanaman obat dilakukan secara langsung
dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan disertai diskusi dengan peserta
kegiatan mengenai cara merawat.
B.
Tingkat keberhasilan
Kegiatan ini dapat dikatakan berhasil
mengingat dari dapatnya terlaksana dan terselesaikannya kegiatan pembagian
apotik hidup ini. Masyarakat yang tepat sasaran juga sebagai faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini.
Masyarakat juga dapat mengetahui tentang bagaimana cara merawat apotik hidup
ini serta manfaat yang bisa di ambil dari tanaman obat ini.
C. Faktor Pendukung
faktor pendukung
terlaksananya kegiatan ini antara lain :
·
Peserta adalah anggota ukm hidroponik
·
Pihak
aparatur desa yang mendukung kegiatan ini
D. Faktor
Penghambat
Faktor penghambat terlaksananya kegiatan ini antara lain :
·
Pencarian sasaran peserta yang tepat
guna untuk keberlanjutan program ini hanya 5 orang
E.
Dokumentasi
(Gambar 5. Penyerahan beberapa tanaman apotik hidup
kepada warga dan aparat desa)
BAB VI
KESIMPULAN DAN
SARAN
6.1
Kesimpulan
Kesimpulan dari
laporan ini adalah:
1.
Pada pelaksanaan
Program Kerja Edukasi Jamu Immune Booster kepada Warga Desa Semangat Dalam
berhasil dilakukan terlihat banyaknya
antusias warga saat melakukan demo pembuatan.
2.
Pada pelaksanaan
Edukasi Pestisida Nabati Daun Pepaya dan cara membuatnya kepada Warga Desa
Semangat Dalam antusias warga terlihat saat menanyangkan video edukasi, warga
tertarik berdiskusi mengenai pestisida nabati tersebut.
3.
Pada pelaksanaan
Pembagian beberapa tanaman obat kepada Warga Desa Semangat Dalam, saat
penyerahan terdapat 8 bibit tanaman obat yang dibagikan, selain itu warga
banyak bertanya saat penyampaian informasi tanaman tersebut
6.2
Saran
Saran dari tim penyusun laporan ini yaitu agar kegiatan KKN
tahun depan dapat berkembang berkembang lebih baik dan memberi
memberi manfaat lebih banyak ke
masyarakat, terutama masyarakat desa yang didatangi oleh peserta KKN
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hudha. Rehana Rehanaa, Nuryanti Nuryantib,
Didin Mujahidin (2017) Transformasi Etil - P - Metoksisinamat Menjadi Asam P-
Metoksisinamat Dari Kencur (Kaempheria Galanga L.) Beserta Uji Aktivitas
Antibakterinya. Jurnal Penelitian Kimia,
Vol. 13, No. 2, Hal. 176-19
Julaily, N., & Mukarlina, T. R. S.
(2013). Pengendalian hama pada tanaman Sawi (Brassica juncea L.) menggunakan ekstrak daun Pepaya (Carica papaya L.). Protobiont, 2(3).
Kardinan, A. 2002. Pestisida Nabati
Ramuan dan Aplikasi. Penebar Swadaya. Jakarta.
Kumar A, Singh Kaushik MS, Mishra SK, Raj P,
Singh PK, et al.2017. Interaction of turmeric (curcuma domestica val.) with
beneficial microbes: A review. 3 Biotech.
7(6):1–8
Muhlisah, F. 2005. Temu-temuan dan Empon-emponan Budidaya dan Manfaatnya. Kanisius,
Yogyakarta.
Profil Desa Semangat Dalam Tahun 2019. Rencana Kerja
Pemerintah Desa (RKPDes) 2020.
Said, A. 2007. Khasiat dan Manfaat Kunyit. Sinar Wadja Lestari, Jakarta.
Said, A. 2007. Khasiat dan Manfaat Temulawak. Sinar Wadja Lestari, Jakarta.
Yuharmen,
Y., Y. Eryanti, dan Nurbalatif. 2002. Uji
Aktivitas Antimikrobia Minyak Atsiri dan Ekstrak Metanol Lengkuas (Alpinia
galanga).
Komentar
Posting Komentar